Slideshow

Dunia dalam genggaman

Dunia begitu luas, tetapi saat kita menggunakan IT atau teknologi informasi maka dunia ada dalam genggamanmu--http://dataserverku.blogspot.com

Di mana saja dan kapan saja

Melalui bantuan perangkat teknologi informasi dan komunikasi seperti laptop, tablet ataupun telpon pintar, informasi selalu dapat diupdate dimanapun dan kapan pun. by dataserverku.blogspot.com

Kerja sama lebih terjalin

Kolaborasi antar guru menjadi lebih mudah karena terhubung melalui media informasi maupun komunikasi

Test bandwith kamu yang mengalir berapa kbps

Blog ini dibuat hanya untuk mengingatkan apa yang telah saya baca dari web lain. Dan Juga beberapa artikel yang saya buat sendiri. by krishna -- krishnaeka.blogspot.com

Parfum Flavia

FLAVIA SOLID PARFUM, terobosan baru dunia wewangian ini di USA dan EROPA sudah menjadi gaya hidup para ladies and gentlemen disana, parfum dengan bentuk padat, solid, cream dengan ukuran portable, mudah dibawa kemana saja tanpa takut tumpah.

Showing posts with label Penilaian. Show all posts
Showing posts with label Penilaian. Show all posts

Monday, July 13, 2015

Pendidikan berkarakter untuk kesuksesan masa depan siswa

Sekarang ini Ujian Nasional tidak menentukan kelulusan anak, tetapi yang menentukan adalah dimana anak tersebut sekolah (Sekolahnya sendiri). Dengan kalimat seperti itu apa yang harus dilakukan guru-guru untuk anak didiknya.
Kita perlu merasakan keprihatinan tentang karakter anak, APAKAH BISA SUKSES kalau tidak berkarakter!!!! Tugas guru saat ini sangatlah berat, selain mengajar materi apa yang harus diajarkan juga harus mengajar mengenai Pendidikan berkarakter. Karena kesuksesan masa depan siswa siswi saat ini yang diutamakan adalah karakter.
Pengembangan karakter bukan hal yang sangatlah mudah. Satu karakter berkembang dari waktu ke waktu dan dibentuk dalam banyak cara. Salah satu cara adalah melalui paparan tindakan dan sikap seseorang sehingga bisa mengetahui mana yang mempunyai karakater yang baik atau tidak.
Tantangan bagi pendidik adalah untuk membantu siswa yang  tumbuh sebagai makhluk bermoral tinggi dan untuk melengkapi dengan sumber daya manusia ataupun sumber daya internalnya sendiri. Hal-hal yang perlu diajarkan antara lain adalah

  1. Meningkatkan Kesopanan terhadap orang yang lebih tua
  2. Meningkatkan kesopanan terhadap teman sebaya
  3. Meningkatkan ketaatan terhadap hukum yang berlaku, baik dilingkungan sekolah ataupun diluar sekolah.
  4. Mendidik siswa agar mempunyai karakter dan kepribadian yang teguh.
  5. Mempunyai komitmen taat kepada nilai-nilai inti dari keadilan, kepedulian dan tekad untuk hidup dengan dan atau berbicara, mendengar, memahami dan menampung keyakinan orang lain.

Nah dari paparan diatas maka tugas guru sangatlah penting untuk mengetahui karakter siswa, dan harus siap membentuk karakter siswa untuk masa depan mereka.

Sunday, July 12, 2015

FORMAT RPP KURIKULUM 2O13

FORMAT RPP KURIKULUM 2O13

PERMENDIKBUD 81A TAHUN 2013


Sekolah                          :
Matapelajaran                 :
Kelas/Semester               :
Materi Pokok                   :
Alokasi Waktu                 :

A.   Kompetensi Inti (KI)
B.   Kompetensi Dasar dan Indikator
  1. _____________ (KD pada KI-1)
  2. _____________ (KD pada KI-2)
  3. _____________ (KD pada KI-3)
     Indikator: __________________
  1. _____________ (KD pada KI-4)
     Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.

C.   Tujuan Pembelajaran
D.   Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
Materi Fakta, Konsep, Prinsip dan Prosedur
E.   Metode dan Model Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan)
-      Metode Pembelajaran (Diskusi, ceramah, presentasi dll)
-      Model Pembelajaran ( Inquiry, Discovery, Problem, Project…)
F.   Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.    Media
2.    Alat/Bahan
3.    Sumber Belajar

G.   Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.    Pertemuan Kesatu:
a.    Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b.    Kegiatan Inti (...menit)
c.    Penutup (…menit)

2.    Pertemuan Kedua:
a.    Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b.    b. Kegiatan Inti (...menit)
c.    c. Penutup (…menit), dan seterusnya.

H.   Penilaian
1.    Jenis/teknik penilaian
2.    Bentuk instrumen dan instrumen
3.    Pedoman penskoran


LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1.      Format Penilaian Sikap
2.      Materi Pembelajaran
3.      Lembar Kerja Siswa
4.      Soal dan Kunci Jawaban

Wednesday, March 19, 2014

Soal Jaringan Wireless


  1. Sebutkan dan jelaskan beberapa mode dari Access Point ?
  2. Sebutkan  beberapa  tahapan  yang  perlu  diperhatikan  dalam  proses  pemasangan perangkat Wireless (Access Point) ?
  3.  Sebutkan  beberapa macam dari Wireless Client Device ?
  4.  Jelaskan  mengenai  perangkat Wireless  Residential  Gateways,  berikut  dengan gambar ?
  5.  Jelaskan  mengenai  perangkat  Enterprise  Wireless  Gateways,  berikut  dengan gambar ?
  6. Sebutkan tiga kategori umum dari perangkat Antenna Wireless LAN ?
  7.  Jelaskan pengertian mengenai antenna Omni Directional beserta gambar ?
  8.  Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan RF Splitter ?
  9.  Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan RF Connector ?
  10.  Apakah kegunaan dari Frequency Converter ?
  11. Jelaskan secara singkat mengenai FCC ?
  12. Jelaskan perbedaan antara standar dari ISM dan UNII dari segi pengelompokan bandwidth ?
  13.  Apa yang anda ketahui tentang IEEE ?
  14.  Jelaskan secara singkat mengenai IrDa ?
  15.  Sebutkan pembagian kelas dari Bluetooth ?
  16. Jelaskan secara singkat mengenai SSID (Service Set Identifier) dan Beacons ?
  17. Jelaskan secara singkat tentang Passive Scanning dan Active Scanning ? 
  18.  Sebutkan tiga status yang berbeda dalam proses asosiasi dan pengesahan ?
  19.  Sebutkan dan jelaskan tiga cara konfigurasi wireless LAN ?
  20.  Sebutkan tiga tingkatan keamanan dalam teknologi VPN ?
  21. Sebutkan  tiga kategori dari susunan yang dihasilkan antara batas – batas dari format frame secara keseluruhan berikut dengan contohnya ?
  22. Apa  protokol  yang  digunakan  untuk menangani  tabrakan  antar  paket  dalam komunikasi Wireless ?
  23.  Apa pengertian Distributed Coordination Function ?
  24.  Jelaskan secara singkat mengenai proses Point Coordination Function ?
  25.  Sebutkan dan jelaskan secara singkat tiga tipe dari Interframe Spacing ?
  26. Apa yang anda ketahui tentang Multipath dan efek apa yang dapat diakibatkan oleh Multipath ?
  27. Bagaimana cara mengatasi node yang tersembunyi pada jaringan wireless ?
  28.  Solusi  apa  yang  dapat  digunakan  untuk  mengatasi  masalah  Near/Far  pada jaringan Wireless ?
  29.  Apa  yang  dapat  dilakukan  untuk  dapat mengatasi masalah  Throughput  Co-Location Access Point ?
  30. Sebutkan beberapa tipe gangguan pada jaringan wireless ? (5)
  31. Apa yang anda ketahui tentang Wired Equivalent Privacy ?
  32.  Jelaskan  mengenai  konsep  Filtering  pada  sistim  keamanan  jaringan  wireless  yang mendukung WEP ?
  33. Sebutkan dan jelaskan secara singkat serangan pada jaringan wireless ?
  34. Sebutkan dua software yang digunakan untuk membangun VPN ?
  35. Sebutkan  solusi  yang  dapat  digunakan  untuk  lebih  meningkatkan  keamanan pada jaringan wireless ?
  36. Desain  dan  gambarkan  jaringan  wireless  indoor  pada  sebuah  ruangan..  User  yang akan menggunakan koneksi wireless berkisar 50 – 100 orang. ?
  37. Berikan rincian harga dan keterangan secara detail dari soal nomor 1 ?
  38.  Apa saja yang diperlukan dalam pengumpulan informasi RF ?
  39.  Sebutkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan survey site pada jaringan  wireless ? 
  40.  Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan survei jaringan wireless outdoor ?

Friday, July 27, 2012

Kompetensi dan Indikator Dalam Penilaian Kinerja Guru

Pedoman Teknis Penilaian Kinerja Guru (PKG), 7. Penilaian dan evaluasi.
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. Menguasai karakteristik peserta didik.
a) Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.
b) Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c) Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
d) Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
e) Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik.
f) Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb).

2. Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
a) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.
b) Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
c) Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran.
d) Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik.
e) Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.
f) Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.

3. Pengembangan kurikulum.
a) Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.
b) Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
c) Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran.
d) Guru memilih materi pembelajaran yang: a) sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) tepat dan mutakhir, c) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, d) dapat dilaksanakan di kelas dan e) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
a) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
b) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.
c) Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik.
d) Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yg benar.
e) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.
f) Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik.
g) Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif.
h) Guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas.
i) Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain.
j) Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
k) Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

5. Pengembangan potensi peserta didik.
a) Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing.
b) Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing.
c) Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.
d) Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.
e) Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.
f) Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
g) Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.

6. Komunikasi dengan peserta didik.
a) Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
b) Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
c) Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
d) Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.
e) Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
f) Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

7. Penilaian dan evaluasi.
a) Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.
b) Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
c) Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
d) Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.
e) Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional.
a) Guru menghargai dan mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi dan etika bagi semua warga Indonesia.
b) Guru mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misalnya: suku, agama, dan gender).
c) Guru saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing-masing.
d) Guru memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
e) Guru mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa Indonesia (misalnya: budaya, suku, agama).

2. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.
a) Guru bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat.
b) Guru mau membagi pengalamannya dengan kolega, termasuk mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan.
c) Guru mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan bahwa guru dihormati oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik selalu memperhatikan guru dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
d) Guru bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
e) Guru berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah.

3. Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru.
a) Guru mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu.
b) Jika guru harus meninggalkan kelas, guru mengaktifkan siswa dengan melakukan hal-hal produktif terkait dengan mata pelajaran, dan meminta guru piket atau guru lain untuk mengawasi kelas.
c) Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain di luar jam mengajar berdasarkan ijin dan persetujuan pengelola sekolah.
d) Guru meminta ijin dan memberitahu lebih awal, dengan memberikan alasan dan bukti yang sah jika tidak menghadiri kegiatan yang telah direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas.
e) Guru menyelesaikan semua tugas administratif dan non-pembelajaran dengan tepat waktu sesuai standar yang ditetapkan.
f) Guru memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya.
g) Guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah.
h) Guru merasa bangga dengan profesinya sebagai guru.

C. KOMPETENSI SOSIAL
1. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif.
a) Guru memperlakukan semua peserta didik secara adil, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing, tanpa memperdulikan faktor personal.
b) Guru menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat (bersifat inklusif), serta berkontribusi positif terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya.
c) Guru sering berinteraksi dengan peserta didik dan tidak membatasi perhatiannya hanya pada kelompok tertentu (misalnya: peserta didik yang pandai, kaya, berasal dari daerah yang sama dengan guru).

2. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat.
a) Guru menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tuanya, baik dalam pertemuan formal maupun tidak formal antara guru dan orang tua, teman sejawat, dan dapat menunjukkan buktinya.
b) Guru ikut berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat dan dapat memberikan bukti keikutsertaannya.
c) Guru memperhatikan sekolah sebagai bagian dari masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, serta berperan dalam kegiatan sosial di masyarakat.

D. KOMPETENSI PROFESIONAL
1. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
a) Guru melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan.
b) Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
c) Guru menyusun materi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran.

2. Mengembangkan Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.
a) Guru melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap, dan didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri.
b) Guru memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari teman sejawat atau hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya.
c) Guru memanfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
d) Guru dapat mengaplikasikan pengalaman PKB dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran dan tindak lanjutnya.
e) Guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya seminar, konferensi), dan aktif dalam melaksanakan PKB.
f) Guru dapat memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pelaksanaan PKB.

Friday, February 24, 2012

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
  1. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan
  2. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan(achievement) usaha.

Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan

Prinsip prinsip pembelajaran

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru dalam mengajarkan materi tertentu kepada siswanya. Dalam kompetensi pedagogik ini guru mengusai teori belajar dan prinsip prinsip pembelajaran yang mendidik. Dalam prinsip pembelajaran yang mendidik guru harus menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

Prinsip-prinsip pembelajaran antara lain sebagai berikut:
  1. Pendekatan pembelajaran
  2. Strategi pembelajaran
  3. Metode pembelajaran
  4. Teknik pembelajaran
  5. Taktik pembelajaran
  6. Model pembelajaran

Untuk penjelasan dari pembelajaran tersebut akan kami posting berikutnya....

Tuesday, February 21, 2012

Lesson Study bukan merupakan Metode Pembelajaran

Lesson Study merupakan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif, dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan Lesson Study dapat menerapkan berbagai metode/strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru.

Dua manfaat Lesson Study adalah, pertama, merupakan suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas belajar siswa, serta kedua, mempercepat pematangan, pendewasaan bagi guru pemula. Menjadikan guru lebih profesional dan inovatif bagi guru-guru senior

Lesson Study hanyalah sebuah alternatif untuk memperbaiki kinerja guru melalui diskusi perencanaan yang tepat, pengamatan dalam mengajar, dan evaluasi program. Lesson study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan saling membantu untuk membangun masyarakat belajar.

Lesson study bukan sebuah metode pembelajaran atau strategi pembelajaran melainkan sebagai sarana peningkatan kualitas guru. Metode apapun dapat digunakan dalam Lesson Study asalkan menunjang keberhasilan peningkatan guru.

Saat Lesson Study, siapapun boleh terlibat demi perbaikan pembelajaran. Bukankah semakin banyak masukan pembelajaran di kelas akan semakin baik? Kegiatan open class dan refleksi bukan hanya kegiatan guru tetapi kegiatan semua yang terlibat dalam Lesson Study secara intensif, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga refleksi. Keterbukaan guru dalam menapaki kinerja mengajarnya bisa jadi diawali dari keberanian melaksanakan Lesson Study.

Model Pembelajaran Problem Solving

Model Pembelajaran Problem Solving atau Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.

Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.


Adapun keunggulan Model Pembelajaran Problem Solving sebagai berikut:
  1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  2. Berpikir dan bertindak kreatif.
  3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
  4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.


Kelemahan Model Pembelajaran Problem Solving sebagai berikut:
  1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
  2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

Model Pembelajaran Snowball Throwing

Model Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu metode cooperative learning. Menurut Saminanto (2010:37) “Metode Pembelajaran Snowball Throwing disebut juga metode pembelajaran gelundungan bola salju”. Metode pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.

Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti metode pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.

Metode ini memilki kelebihan diantaranya ada unsur permainan yang menyebabkan metode ini lebih menarik perhatian siswa.
Langkah-langkah pembelajaran metode snowball throwing
Menurut Suprijono (2009:128) dan Saminanto (2010:37), langkah-langkah pembelajaran metode snowball throwing adalah:
  1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai.
  2. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
  4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
  5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit.
  6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
  7. Evaluasi
  8. Penutup

Model Pembelajaran COOPERATIVE SCRIPT

Model Pembelajaran COOPERATIVE SCRIPT adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Langkah-langkah :

  1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
  2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
  3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
  5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
  6. Penutup

Sunday, February 19, 2012

Kisi-kisi dalam pembelajaran

BAGAIMANA MENGHASILKAN SOAL YANG BERKUALITAS : BAGAIMANA MENGHASILKAN SOAL YANG BERKUALITAS DIRANCANG DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH: - TENTUKAN KEMAMPUAN-KEMAMPUAN YANG HENDAK DIUKUR - TENTUKAN JUMLAH SOAL YANG HENDAK DISUSUN - TENTUKAN BENTUK SOAL - TENTUKAN WAKTU TES (KAPAN & BERAPA LAMA) - RUMUSKAN INDIKATOR DARI MATERI YANG DIPILIH DIRUMUSKAN SOALNYA DENGAN BAIK: - SESUAI / TIDAK MENYIMPANG DARI INDIKATOR - ATAS DASAR KONSEP ILMU YANG BENAR - MENGIKUTI KAIDAH-KAIDAH PENULISAN SOAL - MENGGUNAKAN KALIMAT YANG SINGKAT, JELAS, TEGAS - MENGGUNAKAN PENGECOH YANG HOMOGEN / LOGIS DITELAAH / DIREVISI OLEH ORANG LAIN YANG MENGUASAI: - MATERI YANG DIUJIKAN - KONSTRUKSI TES - BAHASA INDONESIA 4. DIANALISIS ?DIPEROLEH INFORMASI TENTANG SOAL YANG BERKUALITAS / KURANG BERKUALITAS

PENYUSUNAN KISI-KISI : Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat informasi / kriteria yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis / merakit tes Kisi-kisi disusun berdasar tujuan penggunaan tes Melalui kisi-kisi dapat diketahui arah dan tujuan setiap soal

PENGERTIAN TES : adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan yang harus dipilih / ditanggapi, atau tugas- tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites (testee) dengan tujuan mengukur suatu aspek (perilaku) tertentu dari testee Tes mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan kepadanya

KEGUNAAN KISI-KISI : KEGUNAAN KISI-KISI Pedoman dalam penulisan soal hingga menghasilkan soal sesuai dengan tujuan tes Pedoman dalam perakitan butir soal hingga terhimpun menjadi perangkat tes yang siap digunakan Kisi-kisi yang baik akan dapat menghasilkan perangkat soal yang baik pula

SYARAT-SYARAT KISI : Mewakili isi kurikulum yang diujikan Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan

KOMPONEN KISI-KISI : Komponen identitas Jenjang pendidikan Program / jurusan Mata pelajaran Kurikulum yang diacu Alokasi waktu Jumlah soal Bentuk soal

KOMPETENSI( LEARNING OUTCOME = ATTAINMENT TARGET ) : Aspek kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah mempelajari bahan kajian tertentu Kompetensi yang dikuasai hendaknya merupakan perpaduan kemampuan, baik dari segi pengetahuan + pengalaman + kreasi pengembangannya

MATERI : MATERI Uraian materi dari soal yang hendak disusun Uraian materi disusun oleh penulis kisi-kisi Uraian materi dapat dirumuskan secara spesifik atau umum

INDIKATOR : INDIKATOR Suatu rumusan tingkah laku yang dapat diamati sebagai pertanda atau indikasi tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) sudah dikuasai oleh siswa Suatu rumusan yang menggunakan kata kerja operasional yang memuat perilaku siswa dan materi yang akan diukur sesuai dengan materi terpilih Rumusan indikator harus dapat diukur dan menggambarkan tingkat kemampuan siswa dari suatu topik bahasan

KRITERIA INDIKATOR : KRITERIA INDIKATOR Memuat ciri-ciri perilaku yang terdapat pada tujuan pembelajaran Memuat tingkat atau level pengetahuan dalam rumusan kata kerja operasional Berkaitan dengan uraian materi, pokok bahasan / tema / konsep Dapat disusun soalnya

FORMAT KISI-KISI Jenjang Pendidikan : Mata Pelajaran :Acuan :Alokasi waktu :Jumlah soal :Bentuk soal : Penulis : Unit Kerja :

Cara Menentukan KKM

Cara untuk menentukan KKM sebagai berikutKriteria Ketuntasan Minimal (KKM)Pengertian:KKM adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Siswa yang belum mencapai nilai KKM dikatakan belum tuntas.Tujuan KKM:1. Menentukan target kompetensi yang harus dicapai siswa.2. Patokan/acuan/dasar menentukan kompeten atau tidak kompetennya siswa.Manfaat Penetapan KKM :
  1. Sekolah/guru/siswa memiliki patokan yang jelas dalam menentukan ketuntasan.
  2. Adanya keseragaman batas ketuntasan setiap mata pelajaran pada kelas paralll.Langkah-langkah Menentukan KKM :Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah/madrasah, sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria Ketuntasan Belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. 
a. Aspek Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan).
Ditentukan bila dalam pelaksanaan pencapaiaan kompetensi menurut: 
b. Pemahaman SDM :
  1. Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa.
  2. Memiliki pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang studi.a. Daya kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran.b. Waktu yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi (menggunakan metode yang berpariasi)c. Daya nalar dan kecermatan siswa yang tinggi.d. Latihan khusus dengan bantuan orang lain.e. Semakin kompleks atau sukar Kompetisi Dasar(KD) maka nilainya semakin rendah, tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. 
c. Aspek Daya Dukung.
  1. Ketersediaan tenaga SDM.
  2. Sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan misalnya
  3. Biaya Operasional Pendidikan(BOP).
  4. Manajemen Sekolah/Madrasah.
  5. Kepedulian Stakeholder Sekolah/Madrasah.Perbandingan antara sarana dan prasarana ideal yang dibutuhkan dengan sarana dan prasarana yang ada. Semakin tinggi daya pendukung maka nilainya semakin tinggi. Aspek Intake siswa (Tingkat kemampuan rata-rata siswa) yaitu; Keberagaman latar belakang, potensi dan kemampuan siwa secara individual) 
Kemampuan rata-rata yang dimiliki siswa untuk mencapai kompetensi :
  1. Hasil seleksi PSB.
  2. SKHU.
  3. Rapor kelas 1 Cara menetapkan KKM Standar Kompetensi(SK):Kriteria Ketuntasan Minimal Standar Kompetensi adalah kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan masing-masing SK. 
Berdasarkan perhitungan rata-rata KKM Kompetensi Dasar pada kelas dan semester yang bersangkutan.
Contoh :
  • Standar Kompetensi Mata Pelajaran ‘A’ Kelas 2 Semester 1, ada 3 SK masing-masing SK ada 5 KD, SK ke 2 ada 4 KD dan SK ketiga ada 4 KD. 
  • MakaKKM Standar Kompetensi (SK) pertama : 
  1. Kompetensi Dasar 1 = 77 
  2. Kompetensi Dasar 2 = 80
  3. Kompetensi Dasar 3 = 75
  4. Kompetensi Dasar 4 = 76
  5. Kompetensi Dasar 5 = 80
  • Maka KKM Standar Kompetensi pertama pada mata pelajaran A untuk kelas 2 semester 1; =( 77% + 80% + 75% + 76% + 80% ) : 5 = 77,6% atau 78%
  • KKM SK kedua
  1. Kompetensi Dasar 1 = 77
  2. Kompetensi Dasar 2 = 80
  3. Kompetensi Dasar 3 = 75
  4. Kompetensi Dasar 4 = 76
  • Maka KKM Standar Kompetensi kedua pada mata pelajaran A untuk kelas 2 semester 1;=( 77% + 80% + 75% + 76% ) : 4 = 77,00% atau 77%
  • KKM SK ketigaKompetensi Dasar 1 = 77Kompetensi Dasar 2 = 80Kompetensi Dasar 3 = 80Maka KKM Standar Kompetensi ketiga pada mata pelajaran A untuk kelas 2 semester 1;( 77% + 80% + 80% ) : 3 = 79,00% atau 79%Cara menetapkan KKM Mata PelajaranKKM Mata Pelajaran ditetapkan setelah KKM masing-masing Standar Kompetensi pada mata pelajaran dan Semester yang bersangkutan diketahui atau telah ditetapkan. Contoh KKM Mata Pelajaran ‘PAI’ pada kelas 2 semester 1 sebagai berikut;KKM SK pertama ditetapkan 78KKM SK kedua ditetapkan 77KKM SK ketiga ditetapkan 79( 78 + 77 + 79 ) : 3 = 78Maka KKM Mata Pelajaran ‘PAI’ pada kelas 2 semester 1 = 78 x 100% = 78%Menetapkan KKM per Mata PelajaranLihat alur di bawah;KKM IndikatorKKM KDKKM SKKKM MPCara menetapkan KKM pada Indikator :Dengan melakukan analisis terhadap kompleksitas, daya dukung dan intake siswa, kemudian dibikin skor/point pada setiap criteria yang ditetapkanContoh ;Kompleksitas rendah (skor 3), Daya dukung Tinggi (Skor 3) dan Intake sedang (skor 2), maka( 3 + 3 + 2 ) : 9 KKM indikator menjadi : 8/9 x 100% = 88,88% dibulatkan 89%.Angka pembagi 9 merupakan penjumlahan nilai maksimal dari ketiga(3) unsur yaitu; kompleksitas, daya dukung dan intake siswa. Penentuan KKM indicator selain berguna untuk menentukan keluasan dan kedalaman materi yang harus dikaji peserta didik, juga untuk kepentingan penilaian berbasis SAS (Sistem Administrasi sekolah) yang sekarang ini mulai dikembangkan di Sekolah/Madrasah yang telah menerapkan teknologi informasi agar mudah diakses.Cara Menetapkan KKM Kompetisi Dasar (KD)Untuk Menetapkan KKM Kompetisi Dasar (KD) dilakukan dengan menghitung rata-rata KKM seluruh indikator dibagi jumlah indicator dari KD yang bersangkutan.Contoh;Kompetisi Dasar :Indikator 1 = 80%Indikator 2 = 75%Indikator 3 = 75%Indikator 4 = 77%Maka KKM KD(Kompetisi Dasar) tersebut adalah;(80% + 75% + 75% + 77%) : 4 = 76,7% atau 77%.RAMBU-RAMBU KKM(Kriteria Ketuntasan Minimal)1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.2. KKM ditetapkan oleh forum MGMP Sekolah/Madrasah.3. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 40 – 100.4. Sekolah/Madrasah dapat menetapkan nilai dibawah nilai ketuntasan.5. Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS)

sumber : http://sholahuddin.edublogs.org

Bentuk Teknik Penilaian


Bentuk-bentuk teknik penilaian antara lain adalah.....
1. Tes tertulis
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan atau isian. Tes yang jawabannya berupa pilihan meliputi antara lain pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan, sedangkan tes yang jawabannya berupa isian berbentuk isian singkat atau uraian.

2. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

3. Tes praktik
Tes praktik, juga biasa disebut tes kinerja, adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya. Tes praktik dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes kinerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera, misalnya mengindentifikasi adanya kesalahan bacaan Al-Quran (dalam Pendidikan Agama Islam) yang diperdengarkan kepadanya. Tes simulasi digunakan untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan, misalnya praktik simulasi memandikan mayat. Tes kinerja dipakai untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya, misalnya berupa kegiatan tes untuk mengukur kemahiran membaca al-Qur’an.

4. Penugasan
Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah atau proyek. Pekerjaan rumah adalah tugas menyelesaikan soal-soal dan latihan yang dilakukan peserta didik di luar kegiatan kelas. Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu dan umumnya menggunakan data lapangan.

5. Tes lisan
Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung antara peserta didik dengan penguji dan jawaban diberikan secara lisan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran.

6. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai portofolio peserta didik. Portofolio adalah kumpulan karya-karya peserta didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

7. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.

8. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya, penguasaan kompetensi yang ditargetkan, dan pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

9. Penilaian antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan, penguasaan kompetensi, dan pengamalan ajaran agama yang dianut temannya
sumber: http://education-mantap.blogspot.com